Proses Perbaikan Kerusakan dan Pemeliharaan Baling-baling pada Kapal | Propeller

Propeller atau baling-baling adalah alat yang berperan untuk menggerakkan kapal berlayar, mesin sebagai tenaga pemutar dengan mengkonversi gerakan rotasi yang menghasilkan daya dorong sehingga kapal mampu melaju di atas air.

Tipe kapal laut sangat berpengaruh terhadap desain baling-balingnya, karena ada jenis kapal menggunakan rancangan propeller yang khusus.

Standar yang mengatur tentang baling-baling kapal laut adalah ISO (the International Organization for Standardization) 484-1:1981

Perbaikan dan pemeliharaan propeller atau baling-baling biasaya di lakukan ketika kapal sedang berada di dalam dok galangan.

Jenis Baling-baling pada Kapal Laut

Untuk gerakan kapal maju dan mundur dapat dilakukan dengan menggunakan baling-baling kendali daun dengan tidak merubah arah putaran baling-baling. 

Propeller dapat dilakukan dengan membalik arah putaran baling-baling yang mempunyai pitch tetap dan ditambah komponen kopling pembalik sehingga arah putaran mesin tidak berubah tetapi putaran baling-baling yang berubah.

Ada 9 tipe propeller atau baling-baling pada kapal laut, adalah sebagai berikut;
  • Controllable Pitch Propeller (CPP)
  • Fixed Pitch Propeller (FPP)
  • Adjustable Bolted Propeller (ABP)
  • Azimuth Thrusters
  • Tunnel Thrusters
  • Electrical Poods
  • Integrated Propeller and Rudder (IPR)
  • Contra Rotating
  • Water-jet


Detail pada Bagian Daun Propeller

1. Diameter baling-baling
Adalah jarak dari lingkaran yang melalui ujung baling-baling,

2. Trailing edge
Adalah bagian tepi daun baling-baling yang berada dibelakang dan merupakan sudut dari daun baling-baling pada saat berputar,

3. Fase Propeller
Yaitu permukaan daun baling-baling yang terpasang bila di lihat dari belakang kapal kearah haluan,

4. Leading edge Propeller
Bagian sudut blade atau daun baling-baling di bagian depan, dan pada saat baling-baling berputar akan bergerak kedepan,

5. Back Propeller 
Adalah permukaan daun baling-baling di lihat dari arah berlawanan dari muka daun bagian atas. Propeller pada saat memiliki tekanan rendah.


Uji Cacat Retak pada Baling-baling

Untuk mengetahui adanya cacat retak pada bagian poros maupun daun baling-baling, dengan melakukan uji Non Destructive Test (NDT), pengujian tanpa menimbulkan kerusakan pada material, dengan menggunakan liquid penetrant test.

Proses Perbaikan dan Pemeliharaan Baling - Baling Kapal Laut | Propeller


Menggunakan metode pengujian dengan Liquid Penetrant Test adalah untuk mendeteksi cacat retak serta kebocoran pada material. 

Cairan  penetrant akan masuk kedalam defect di permukaan berdasarkan  aksi  kapilaritas (adanya gaya adhesi dan gaya kohesi naik turun yang menentukan tegangan permukaan zat cair pada material)

Proses melakukan pengujian cacat retak pada propeller, yaitu;
  • Bersihkan permukaan dari debu, minyak dan kotoran lainnya dengan kain lap
  • Semprotkan cairan Cleaner dan bersihkan kembali bagian yang akan di lakukan pengujian,
  • Semprotkan Cairan Penetran yang berwarna merah,
  • Setelah kurang lebih selama 10-15 menit penetran mengering, bersihkan kembali dengan menggunakan kain lap,
  • Semprotkan cairan Developer berwarna putih, keseluruh bagian yang sudah di semprotkan penetrant sebelumnya,
  • Periksa dengan teliti, jika ada cacat retak, akan terdapat tanda bercak berwarna merah di atas permukaan material yang berwarna putih (Developer),

Pengujian Balancing Propeller

Proses pengujian balancing atau uji keseimbangan pada propeller bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing daun baling baling atau propeller blade sudah seimbang satu sama lain. Agar tidak terjadi torsi yang tidak sama pada saat baling-baling berputar. 

Proses Perbaikan dan Pemeliharaan Baling - Baling Kapal Laut | Propeller

Jika propeller tidak seimbang akan mengakibatkan deformasi pada poros propeller dan getaran yang sifatnya fluktuatif, sehingga dapat merusak beberapa bagian pada baling-baling.

Pengujian balancing propeller secara manual yaitu dilakukan dengan meletakkan ujung batang poros propeller pada alat uji, kemudian di putar hingga putaran tersebut berhenti dengan sendirinya.

Apabila satu salah satu bagian daun propeller selalu berada di bagian bawah saat berhenti berputar, maka dapat di pastikan daun baling-baling tersebut memiliki massa yang lebih berat dari daun atau blade baling-baling yang lain.  

Baca Juga:

Perbaikan bagian daun Propeller yang rusak

Bagian daun propeller yang rusak seperti bengkok dan patah dapat di lakukan dengan beberapa cara, antara lain;
  • Apabila daun propeller terdapat cacat retak, maka akan di grinda bagian yang retak tersebut, untuk memutus jalurnya agar tidak makin menjalar. Atau di potong pada area yang retak dan di sambung kembali dengan material baru, mengikuti ukuran besar dan tebal material yang dipotong sebelumnya,
  • Kemudian di las dengan kawat khusus Non Ferrous Metal, dan di gerinda serta di brush hingga halus
Setelah semua pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan baling-baling pada kapal laut, selanjutnya bila sudah sesuai dengan standar, maka baling-baling di pasang kembali pada bagian kapal.

Sekian artikel Proses Perbaikan dan Pemeliharaan Baling - Baling Kapal Laut | Propeller, semoga bisa bermanfaat untuk semua pembaca, terima kasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel