Cara Proses Penyimpanan dan Pemakaian Kawat Las yang Benar

Kawat las, elektroda  atau Welding rod merupakan material utama ketika welder melakukan proses pengelasan.  

Pengelasan adalah proses fabrikasi yang menggabungkan material logam atau termoplastik dengan cara mencairkan atau dalam kondisi lumer melalui proses pemanasan.

welder welding rod kawat

Proses pengelasan pertama kali di kenal pada abad ke 20, dengan menggunakan proses panas yang bersumber dari pembakaran gas acetylena atau di kenal dengan las karbit. Bahan bakar las karbit menggunakan gas acetylena C2H2 yang sudah di bakar denga O2 sehingga menimbulkan nyala api.

Pada Perang Dunia II, proses pengelasan untuk pertama kalinya dilakukan dalam skala besar. Dengan las listrik, dalam waktu singkat, Amerika Serikat dapat membuat sejumlah kapal sekelas dengan kapal SS Liberty, yang merupakan kapal pertama yang diluncurkan dengan di las. 

Kapal yang di buat sebelumnya, proses pembuatannya menggunakan sistem rivets atau paku keling. Kemudian muncul pula cara pertama untuk mengetes hasil pengelasan, seperti uji ‘’kerfslag’’ atau lekukan yang tertutup lapisan.

Macam-macam proses Pengelasan 

Macam-macam proses pengelasan dengan menggunakan electric arc welding dibagi menjadi dua kategori yakni Consumable Electrode dan Non Consumable Electrode. 

Penggolongan proses pengelasan atau welding proses didasarkan pada penggunaan jenis elektroda apakah ikut terbakar dan mencair bersama logam las atau tidak melebur pada proses proses pengelasan berlangsung. Berikut terdapat beberapa proses pengelesan, yaitu;
  • Shielded Metal Arc Welding (SMAW)
  • Gas Metal Arc Welding (GMAW/MIG)
  • Submerged Arc Welding (SAW)
  • Flux Core Arc Welding (FCAW)
  • Gas Tungsten Arc Welding (GTAW/TIG)


Fungsi Busur Fluks pada Batang Las

Ada beberap fungsi dari fluks yang membungkus sepanjang batang las, yakni; 
  • Fungsi utama flux pada kawat las adalah untuk melindungi cairan logam dari udara luar,
  • Menyediakan elemen paduan untuk meningkatkan sifat logam las,
  • Menghasilkan lapisan slag untuk melindungi logam las yang masih panas dari udara, meningkatkan kekuatan mekanis, menjaga permukaan manik-manik las tetap bersih,
  • Unsur-unsur pembentuk ion-ion, yang membuat busur listrik lebih stabil dan mampu beroperasi dengan penggunaan arus AC,
  • Menambahkan serbuk besi untuk meningkatkan efisiensi pengendapan,
  • Fluks berfungsi menstabilkan nyala busur, arc
  • Penghasil gas (CO2) yang berasal dari pembakaran fluks, yang berfungsi melindungi busur listrik dan kubangan logam las dari lingkungan atmosfir,
  • Mengurangi dari spatter 
  • Meningkatkan produktifitas pengelasan (misalnya pada fluks yang mengandung serbuk besi
  • Menyediakan Deoxidizer mengikat gas O2 yang ikut terlarut dalam cairan logam
  • Melindungi cairan eletroda yang menetes ke material yang di kerjakan


Cara Penyimpanan Kawat Las Welding Rod yang Benar

Penanganan Kawat las harus di lakukkan dengan benar mulai dari penyimpanan hingga akan di pergunakan, agar kawat las tetap dalam kondisi baik dan layak untuk di pergunakan. Berikut beberapa cara penyimpanan kawat las, welding rod yang benar, yakni;
  • Hindarkan dari pengaruh kelembapan atau suhu humidity, bila kawat las belum di buka dari kotak buatan pabriknya, terutama pada kawat las jenis low hydrogen basic elektrode sangat mudah menyerap suhu yang kelembapannya tinggi,
  • Elektroda yang mempunyai humidity > 50% diharuskan disimpan di oven (sesuai rekomendasi dari pabrik),
  • Ruang penyimpanan elektroda basic harus dikontrol dengan tingkat kelembaban (humidity) kurang dari 50%,
  • Bila kotak kawat las sudah di buka sebaiknya segera di gunakan pada maksimum waktu 8 jam,
  • Sisa pemakaian kawat las dapat di simpan selama 2 jam pada oven dengan suhu temperatur 300-350 derajat Celsius,
  • Penyimpanan untuk kawat las yang sudah terbuka bisa di simpan pada oven dengan suhu 100-150 derajat Celsius minimal selama 4 jam,
  • Berbeda dengan Kawat las tipe Selulosa mempunyai humidity level atau tingkat kelembapannya 3 + 7%, proses penyimpanan tidak harus di dalam oven. 

Pengaruh pada Kawat Las yang Lembab

  • Hasil pengelasan tidak rata karena nyala api tidak stabil, karena lembabnya kawat las,
  • Banyak menghasilkan Percikan dari busur api,
  • Menghasilkan cacat pengelasan seperti, porosity, slag inclusion dan beberapa cacat lainnya,
  • Terak las keropos,
  • Tidak menempelnya terak las pada material pengelasan,
  • Kurang matangnya hasil pengelasan.

Cara Proses pengelasan Kawat Las yang benar

  • Proses pengelasan dengan menggunakan dua elektroda pada kondisi yang di panaskan terlebih dahulu, sehingga pengelasan dapat dilakukan dengan lebih mudah serta memiliki nilai kekerasan yang tinggi, dan dapat di minimalisir dari kecacatan pengelasan,
  • Sebaiknya proses pengelasan jangan menggunakan elektroda dalam konsidisi basah, hal ini dapat di lihat dari hasil uji impak, dimana harga impaknya sangat rendah,
  • Lakukan percobaan pengelasan pada potongan material yang di jadikan sebagai contoh untuk melihat hasil welding,
  • Bersihkan permukaan material yang akan di lakukan pengelasan hingga halus dan rata,
  • Ikuti petunjuk dari Inspection Test Plan (ITP), WPS dan lain sebagainya untuk proses pengelasan tersebut,
  • Sebelum proses pengelasan, kawat las sebaiknya di simpan di dalam quiver atau oven sesuai dengan temperatur yang sudah di tentukan, 
  • Atur arus amper pada mesin las sesuai kebutuhan, persiapkan peratalan yang akan di butuhkan pada saat proses pengelasan, seperti; sikat kawat, mesin grinda, pena marking dan alat pelindung diri yang standar.
Dengan di dukung penanganan kawat las atau elektroda dengan baik dan benar, maka di harapkan akan meningkatkan kualitas kerja seorang welder, dan meminimalkan efek kecacatan pada hasil pengelasan. 

Selalu pergunakan perlengkapan keselamatan kerja atau Alat Pelindung Diri (APD) ketika bekerja, agar terhindar dari cidera.

Sekian artikel membahas tentang Cara Proses Penyimpanan dan Pemakaian Kawat Las yang Benar, semoga bisa bermanfaat untuk semua, terima kasih.



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel