Info Lengkap Persiapan Repair Tanki pada Kapal Tanker Minyak

Pekerjaan perbaikan atau repair hull pada kapal tanker, FPSO, FSO atau sejenisnya merupakan pekerjaan dengan resiko tinggi . Untuk kapal FPSO atau FSO memilki resiko tinggi karena kapal tersebut masih terhubung dengan flexible pipa riser serta ke wellhead platform dengan struktur kapal. 

Pada kapal tanker bermuatan minyak yang akan melakukan perbaikan pada lambung atau didalam tanki muatan, membutuhkan perhatian khusus sebelum di lakukan pekerjaan tersebut.
 


Pekerjaan repair kapal di atas dry dock galangan


Biasanya melakukan pekerjaan perbaikan bagian-bagian pada kapal berdasarkan hasil dari pemeriksaan peralatan Ultrasonic Testing (UT), mengukur ketebalan plat dan atas rekomendasi pihak class surveyor dimana kapal tersebut terdaftar sebagai anggota, atau terjadinya kebocoran yang di sebabkan karena tabrakan dan sebagainya.

Di lakukan pemeriksaan kondisi plate oleh class pada saat Annual survey, Intermediate survey atau special survey, maka di ketahui kondisi plat kapal tersebut, apakah sudah di bawah minimal standar dari class yang di rekomendasikan.


Beberapa hal yang harus di perhatikan sebelum melakukan proses perbaikan pada hull atau bagian plat pada tanki muatan kapal tanker, yaitu sebagai berikut;



Pencegahan Terjadinya Ledakan Pada Kapal Tanker

Pencegahan ledakan pada kapal tanker dapat di lakukan dengan beberapa cara, salah satunya dengan peralatan yang di sebut Inert Gas System

Inert Gas System (IGS) adalah suatu sistem yang di pasang pada kapal untuk pencegahan terjadinya ledakan, dengan cara memasukkan inert gas kedalam tanki kargo atau tanki muatan, fungsinya untuk mempertahankan kadar oksigen dalam kondisi rendah sebesar 8% dari Volume serta mengurangi kadar hydrocarbon di atmosfer tanki kargo dalam kadar yang aman.


Faktor Terjadinya Kebakaran atau Fire Triangle

Ada beberapa faktor hingga terjadinya kebakaran atau ledakan pada sebuah tanki kapal, atau terpenuhinya 3 faktor di sebut dengan segitiga api, yaitu;

1. Oksigen
Oksigen merupakan unsur yang berasal dari udara, dengan kadar oksigen 16% dalam udara, maka dapat menjadikan oksigen sebagai sumber reaksi pembakaran

2. Bahan Bakar

Sumber api berasal dari bahan bakar baik yang berbentuk gas, padat, maupun cair. Berikut sebagai contoh; 
  1. Berasal dari Gas: LPG, LGN dan sebagainya
  2. Berbentuk Pada: Kayu, Kain, Kertas 
  3. Sumber dari bahan cair: Bensin, minyak tanah dan sebagainya
3. Sumber Panas
Sumber panas yang dapat menimbulkan ledakan atau kebakaran berasal dari beberapa sumber, antara lain;
  1. Faktor Panas dari proses Kimia
  2. Sumber panas dari Listrik
  3. Energi Panas proses mekanik
  4. Sumber panas Alam dan sebagainya

Proses Persiapan Pembersihan Tanki Muatan Kapal

Setiap kapal tanker yang bermuatan minyak dengan muatan yang berbeda, tentu menghasilkan gas dan uap (gas dan Flammable) yang sangat mudah terbakar. Apablila gas tersebut bercampur dengan oxygen dan adanya sumber panas maka akan terjadi ledakan.

Sebab itu sebelum melakukan perbaikan plat lambung kapal maupun frame yang berada di dalam tanki, ada beberapa persiapan yang harus di kerjakan, yaitu;


1. Crude Oil Washing (COW) 

Sesuai dengan peraturan no.33 MARPOL Annex I mewajibkan setiap kapal tanker dengan muatan minyak mentah dengan dead weight atau bobot mati 20 ribu ton ke atas harus di melengkapi dengan sistem pembersihan tanki kargo dengan menggunakan COW (Crude Oil Wasing) dengan memanfaatkan minyak mentah yang ada dalam tanki kargo

Menggunakan minyak mentah sebagai pelarut membuat proses pembersihan jauh lebih efektif daripada menggunakan air. Sistem ini membantu mencegah pencemaran laut dari  operasional kapal Tanker.

Sebelum melakukan pekerjaan perbaikan plat yang rusak maka di lakukan pencucian dengan sistem COW ini terlebih dahulu.


2. Membuka Lubang Sirkulasi
Agar terjadinya sirkulasi udara dari dalam tanki ke permukaan kapal, maka harus di buka semua lubang-lubang yang bisa menjadi sumber sirkulasi udara. beberapa tempat yang bisa di buka yaiut, manhole di atas dek, membuka akses lubang oil tank hatch (OTH), membuka semua air vent sirkulasi yang ada di atas dek kapal.  

Memasang blower untuk menghisap udara yang ada di dalam tanki muatan dan di buang ke udara luar di atas kapal


3. Tank Cleaning

Langkah ke tiga adalah dengan melakukan tank cleaning atau pembersihan sisa buatan seperti crude oil, gas atau muatan lainnya. Tanki kargo terlebih dahulu di penuh dengan air, kemudian  di campur dengan menggunakan FJ chemical atau chemical pembersih.

Di bersihkan dengan steam dan di keringkan tanki muatan tersebut, kemudian sisa muatan tersebut di angkut dari dalam tanki ke lokasi yang aman di atas deck kapal tersebut.


Di pastikan pada dinding dan lantai tanki muatan tersebut tidak terdapat sisa-sisa crude oil atau minyak mentah yang akan menjadi sumber kebakaran.




Info Lengkap Persiapan Repair Tanki pada Kapal Tanker Minyak

Persiapan Alat Pemotong Plat Pada Tanki Muatan Kapal

Sebelum melakukan pemotongan harus mempersiapkan peralatan yang akan di pergunakan antara lain;

1. Memasang Blower
Pastikan blower atau kipas pengisap angin dari dalam dan luar kapal sudah terpasang di beberapa lubang di lokasi yang akan di lakukan pekerjaan, peralatan blower di fungsikan sebagai sirkulasi beberapa hari sebelum proses pemotongan. 

2. Penerangan Dalam Tanki
Dipastikan penerangan di dalam tanki muatan harus terpasang lampu anti explosion proof anti ledak atau bisa juga di pasang lampu angin. Lampu angin sumber tenaganya dari compressor angin bukan dari listrik.

Penerangan di dalam tanki muatan harus cukup memadai untuk proses pekerjaan maupun akses jalan, sehingga proses pekerjaan nanti tidak terhambat karena kurangnya penerangan. 

3. Peralatan Memotong Plat
Berikut peralatan yang di pergunakan untuk memotong plat, sebagai berikut;
  1. Tabung gas acetylene
  2. Regulator gas acetylene
  3. Slang gas acetylene
  4. Cutting Torch Brander
  5. Lighter sebagai pemantik api
  6. Gas Acetylene (C2H2)
Untuk pemakaian tabung gas acetylene mempunyai beberapa kapasitas isi 5000, 6000 atau 7500 liter. Pada bawah tabung gas terpasang sumbat pengaman yang akan melebur pada temperature 1000 C. Jika temperature di dalam tabung terlalu panas maka sumbat akan melebur sehingga gas acetylene keluar dari lubang dan hal ini akan menghindari timbulnya tabung meledak.

Ada beberapa cara pengendalian tabung Gas Acetylene yaitu;
  1. Jauhkan Tabung Gas dari sumber api
  2. Tabung harus dalam posisi tegak dan di ikat agar tidak jatuh
  3. Pergunakan regulator gas dalam kondisi baik 
  4. Jauhkan Tabung dari sumber minyak, pelumas dan lainnya   
4. Pengukuran Kadar Gas 
Pengukuran kadar gas di dalam tanki muatan kapal sangat penting di lakukan sebelum team kerja masuk dan memulai pekerjaannya di dalam tanki muatan kapal. Di lakukan pengukuran agar di ketahui berapa besar kadar gas yang ada di dalam tanki tersebut.

Peralatan yang di gunakan adalah Gas Detector yang berfungsi mengukur atmosfir yang ada di dalam tanki muatan. Dan pengujian di lakukan oleh orang yang sudah terlatih dan mempunyai sertifikasi terhadap pemakaian dan pengujian gas tersebut.

5. Fire watch Man dan Peralatan Pemadam
Sebelum mau pun pada saat proses pekerjaan usakan ada anggota dari pekerja yang di tunjuk untuk bersiap dan berjaga di lokasi pemotongan dan jalur akses pintu masuk. Tugas nya memastikan kondisi dalam keadaan aman dan setelah selesai bekerja semua orang keluar dari dalam tanki tersebut.

Persiapkan peralatan untuk pemadam kebakaran Darurat dan APAR (Alat Pemadam Api Ringan). Berikut beberapa alat yang bisa di persiapkan di lokasi kerja, adalah;
  1. Kain Anti api atau Fire Blanket 
  2. Selang Air Pemadam kebakaran/Fire hydrant
  3. APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang berukuran 9 Kg Atau Foam AFFF (Aqueous Film Forming Foam)
6. Sertifikat Confined Space 
Pastikan setiap pekerja sudah pernah mengikuti pelatihan confined space atau pengenalan cara bekerja di ruang tertutup, di buktikan dengan memiliki sertifikat dari lembaga independen yang berwenang untuk pelatihan tersebut.

Baca Juga:
  • Jenis Pakaian Pelindung Diri Pekerja (APD) dan Fungsinya

7. Izin Kerja 
Sebelum melakukan pekerjaan utamakan mengurus izin kerja dengan pihak yang berwenang di lokasi kapal, seperti dengan team HSE atau safety officer yang bertugas. Koordinasikan dengan mereka pekerjaan apa yang akan di lakukan dan identifikasi bahaya-bahaya apa yang bisa di timbulkan.

Memasang garis pengaman atau safety line dan papan informasi di lokasi pekerjaan tersebut. 

8. Koordinasi Dengan Team Kerja dan Awak Kapal
Lakukan koordinasi dengan semua team kerja dan awak kapal yang di tunjuk untuk mengawasi dan bekerja sama dengan anda, terutama yang berhugungan dengan pekerjaan yang akan anda lakukan.

9. Pemakain APD (Alat Pelindung Diri)
Pemakain APD adalah hal yang sangat penting ketika kita akan melakukan pekerjaan. Pemakian APD harus standar  dan sesuai dengan peraturan. APD yang wajib di pakai adalah;
  1. Safey Helmet lengkap dengan Tali dagu
  2. Sarung Tangan 
  3. Kaca mata atau pelindung mata (face Shield dan Welding Masker)
  4. Senter yang aman 
  5. Safety Shoes atau Pelindung Kaki
  6. Wearpack / cover all atau baju pelindung tubuh
  7. Ear Plug (Penutup Telinga)
Sekian artikel tentang Proses persiapan pekerjaan perbaikan plat pada tanki kapal tanker. Lakukan pekerjaan dengan mengikuti prosedur dan arahan yang berlaku serta tetap jaga komunikas dan koordinasi dengan team kerja. Safey number one. Semoga bisa bermanfaat, terima kasih. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel